Menteri Negara Ketenagalistrikan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Nasrul Hamid menyerukan berbagi teknologi canggih untuk mengatasi masalah kelangkaan lahan dalam pengembangan energi terbarukan.
Dia membuat panggilan saat berbicara secara virtual pada Pertemuan Tingkat Menteri Kemitraan Pertumbuhan Hijau Asia yang pertama pada hari Senin.
Ini adalah kebutuhan mendesak saat ini untuk mendistribusikan secara merata teknologi maju untuk pengembangan energi bersih, katanya.
Baca juga: Peta Jalan Tahunan Implementasi Kebijakan Energi Terbarukan: Nasrul Hamid
Konferensi daring yang diketuai oleh Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Horoshi Kajiyama, juga ditanggapi oleh Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdul Aziz Bin Salman Bin Abdul Aziz Al Saud, Menteri Perdagangan dan Teknologi Uni Emirat Arab Dr Sultan Ahmed Al Jaber , Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Arifin Tasrif dan Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional Dr. Fatih Birol.
Jika kerjasama antar bangsa semakin kuat, kata Nasrul, penggunaan energi bersih akan meningkat pesat.
Dia memberi tahu pertemuan itu bahwa Bangladesh telah mengambil rencana tahunan untuk mengimplementasikan berbagai proyek terkait energi terbarukan.
Nasrul mengatakan Bangladesh telah mendirikan 6 juta sistem solar home di daerah-daerah terpencil di negara itu di mana sekitar 20 juta orang mendapatkan manfaat dari listrik.
Baca juga: Tantangan Utama Energi Terjangkau Kedepan: Nasrul Hamid
Sistem metering Anet diperkenalkan untuk mempopulerkan tata surya atap sementara pompa yang dijalankan dengan tenaga surya digunakan untuk tujuan irigasi.
Dia menyebutkan Bangladesh sedang melaksanakan 5 proyek pembangkit listrik tenaga angin untuk menghasilkan listrik 245 MW sedangkan listrik 50MW akan berasal dari proyek pembangkit listrik limbah-ke-energi.
Inisiatif telah diambil untuk mengimpor tenaga air dari Nepal dan Bhutan sementara rencana induk sistem tenaga sedang diperbarui untuk mempromosikan energi terbarukan.