Hunger Tales: Seni Terinspirasi Krisis Pangan Indonesia – Gaya Hidup

Tunggul Wirajuda (The Jakarta Post)

PREMIUM

Jakarta   ●
Minggu, 2 Januari 2022

Seni meniru kehidupan kelompok studi makanan Bakudapan yang berbasis di Yogyakarta, saat mereka membawa pandangan mereka tentang politik di balik krisis pasokan pangan Indonesia ke Asian Art Biennial 2021 di Taichung, Taiwan.

Para pemain berkumpul di sekitar permainan papan, ingin tahu ke mana lemparan dadu berikutnya akan pergi. Sama seperti peserta Monopoli dapat mendarat di kartu Peluang atau Peti Komunitas, peserta dalam permainan ini memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan kartu Kesepakatan atau Fenomena. Kartu-kartu ini tampak menjanjikan, sampai Anda membaca pesan-pesannya yang kering dan sinis.

“INVESTASI PARIWISATA. PARIWISATA AKAN MEMBUKA JUMLAH PEKERJAAN (DAN KETERGANTUNGAN) YANG TIDAK TERBATAS!,” salah satu kartu Deal menyatakan. “Saat kartu ini ditarik, [the] Walikota dapat membuang 1 tanah dari pasar dengan imbalan 15 Grand [as in thousands of rupiah]. Tanah yang dibuang tidak bisa dibeli [sic] untuk sisa permainan.”

untuk Membaca Cerita Lengkap

BERLANGGANAN SEKARANG

Mulai dari Rp 55.000/bulan

  • Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
  • e-Post surat kabar digital harian
  • Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
  • Akses istimewa ke acara dan program kami
  • Berlangganan buletin kami