Jakarta (ANTARA) – Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2021: Digital Edition siap menunjukkan kompetensinya dalam mengimplementasikan teknologi industri 4.0 bernama Making Indonesia 4.0, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Acara ini juga dapat menjadi momentum yang diperlukan untuk menunjukkan secara global kemampuan Indonesia di bidang manufaktur dalam menempuh jalur transformasi menuju era industri 4.0, ”kata Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Keikutsertaan Indonesia dalam pameran teknologi industri terbesar di dunia yang diselenggarakan pada 12-16 April 2021, akan memberikan manfaat yang sangat besar, khususnya bagi sektor industri dan ekonomi, menurut Menkeu.
Pameran tersebut diproyeksikan dapat mendukung Indonesia dalam melaksanakan branding nasional atas posisinya sebagai kekuatan baru dalam perekonomian global dan pemain manufaktur global.
Pada tahun 2019, acara tersebut menarik lebih dari 6.500 peserta dari 75 negara dan menempati lahan seluas 227.000 meter persegi.
Partisipasi Indonesia dalam expo tahunan yang diselenggarakan sejak 72 tahun tersebut merupakan bagian dari implementasi transformasi industri 4.0 yang arah kebijakannya ditetapkan dalam Making Indonesia 4.0.
Tujuan utama dari inisiatif Making Indonesia 4.0 adalah mendorong Indonesia untuk menempati peringkat di antara 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030, dengan tiga aspirasi utama: 10 persen dari kontribusi ekspor bersih ke PDB, peningkatan dua kali lipat dalam produktivitas dibandingkan biaya, dan pengeluaran domestik bruto untuk penelitian dan pengembangan (R&D).
Berita terkait: Industri manufaktur memiliki peran penting dalam ekonomi sirkuler: resmi
Tujuh sektor industri telah ditetapkan sebagai fokus prioritas Making Indonesia 4.0 yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi, industri otomotif, industri kimia, industri elektronik, industri farmasi, dan industri alat kesehatan.
Ketujuh sektor ini dipilih karena mampu menyumbang 70 persen dari total PDB produsen, 65 persen ekspor produk manufaktur, dan 60 persen tenaga industri.
“Kementerian Perindustrian menerapkan strategi prioritas untuk memastikan keberhasilan Making Indonesia 4.0 dengan memperbaiki arus material, mendesain ulang kawasan industri, standar akomodasi keberlanjutan, pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM), membangun infrastruktur digital nasional, menarik investasi asing, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), membentuk ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan menyelaraskan aturan dan kebijakan, ”jelas Menkeu.
Indonesia juga memanfaatkan pameran teknologi terbesar di dunia untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri dan memperkuat hubungan antara Indonesia dan jaringan rantai pasokan global, menurut Kartasasmita.
Dalam rangkaian agenda Hannover Messe 2021, pemerintah telah menyiapkan beberapa kerjasama di bidang industri, baik dalam skema government to government (G to G) maupun business to business (B to B).
Indonesia menampilkan topik – otomatisasi, gerak & penggerak, ekosistem digital, solusi energi, suku cadang dan solusi yang direkayasa, pekerjaan baru, serta bisnis dan pasar global – di Hannover Messe.
Berita terkait: Hannover Messe membuka perspektif global terhadap Indonesia ‘: Minister