Tiongkok dan Indonesia tetangga yang baik, teman mitra di seberang laut.Di bawah kepemimpinan strategis presiden Tiongkok dan Indonesia, persatuan strategis komprensif antara kedua negara telah berkembang pesat, sektor perdagangan dan investasi telah berkembang dengan cepat, kerjasama praktis telah mendalam, dan pencapaian pengembangan telah berguna bagi kedua bangsa.Tiongkok dan Indonesia berbagi aspek memiliki visi dan misi yang sama.Presiden Xi telah berkunjung ke Indonesia sebanyak dua kali,sementara Presiden Jokowi telah berkunjung ke Tiongkok sebanyak lima kali.Sejak COVID-19, dua kepala negara telah menelepon sebanyak enam kali. Kedua kepala negara saling bertukar pandangan mendalam tentang kerjasama di berbagai bidang.Sejak tahun 2013 presiden Xi mengumandangkan inisiatif “Belt and Road”, kerjasama dari berbagai aspek antara kedua negara telah mencapai hasil yang gemilang. Mereka telah aktif bekerja sama membangun banyak proyek, termasuk pembangunan kereta cepat dari Jakarta-Bandung, koridor ekonomi yang meliputi daerah, dua negara, Industrial Cooperation Reseacrh Center dan sebagainya,menjalin hubungan dalam mitra perdagangan,pembangunan,konsultasi kerjasama bersama antara negara.
Hubungan Tiongkok Indonesia merupakan pencerminan jenis baru hubungan internasional,sepenuhnya merefleksikan rasa hormat, keadilan, dan kerjasama menang yang didukung oleh kedua pihak dalam hubungan antar negara. Selama bertahun-tahun terakhir, hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral dan hubungan di semua bidang lainnya telah mencapai pengembangan dan pertumbuhan yang baik. Terutama sejak pandemi melanda telah membawa tantangan besar bagi hubungan kedua pihak, yang juga memberikan kesempatan lebih menpeerat hubungan biratelar antarnegara. Dari kerjasama meberantas pandemi hingga bersama-sama mempromosikan pemulihan setelah pandemi dari kedua negara,sepenuhnya merefleksikan hubungan bilateral yang sangat kuat. Menurut informasi publik, pemerintah Indonesia akan menunjukkan hasil pembangunan dari kereta cepat Jakarta-Bandung kepada peserta kongres G20.
Oleh karena itu, hubungan Tiongkok Indonesia, satu sisi telah berkembang dengan sangat pesat dan telah mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah. Sisi lain, masih ada potensi besar untuk kerjasama.Yang terpenting Tiongkok dan Indonesia memiliki idelogi sama dalam membangun sebuah komunitas yang baik bagi umat manusia.Prinsip konsultasi, konstruksi kongsi dan berbagi dikobarkan dari inisiatif “Belt and Road” dan karakteristik konsep Indonesia dari “global maritime fulcrum” sangat berhubungan, sehingga kerjasama tingkat tinggi antara kedua negara dapat mencapai hasil baru.Hubungan kedua negara dikemudian hari akan semakin meluas laginya.
Sehubungan kerjasama infrastruktur,proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah proyek puncak kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok dalam hal ini. Dalam perjalanannya berkunjung ke Tiongkok, Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan: saya merasa optimis bahwa proyek ini akan segera rampung dan akan beroperasi pada pertengahan tahun 2023. Hal ini akan mempromosikan koneksi antara Bandung dan Jakarta dan juga mempercepat mobilitas manusia dan peredaran barang. Itulah pentingnya perkembangan infrastruktur, mempercepatan pengiriman dan mempermudah arus manusia yang kompetitif. Semenjak “Belt and Road”, “inisiatif tersebut menawarkan kesempatan lebih besar bagi perusahaan baik negara dan swasta untuk terlibat dalam pembangunan ekonomi Indonesia, yang menganggap Indonesia sebagai tujuan investasi yang penting.Selain proyek infrastruktur, perusahaan-perusahaan Tiongkok telah secara aktif berinvestasi dalam bisnis mineral, perkebunan, elektronik, makanan di indonesia.
Tiongkok telah menjadi mitra dagang nomor satu di Indonesia selama sembilan tahun berturut-turut, dan pada tahun 2021, hampir 60 persen perdagangan bilateral kedua negara semakin berkembang. Tiongkok menjadi investor kedua terbesar di Indonesia. Bagi kedua belah pihak,Presiden Joko Widodo telah menyatakan harapan untuk lebih meningkatkan kerja sama lebih erat terhadap Tiongkok dan berkontribusi pada kestabilitas kemakmuran regional dan global.
Menurut Presiden Joko Widodo, semakin banyak kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok, semakin baik untuk kedua negara. Indonesia ingin global development initiative menjadi platform untuk mempercepat pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGS), dan kami siap untuk melanjutkan kolaborasi ramah dengan Tiongkok dalam konteks mitigasi target pembangunan berkelanjutan (SDGS).